Rabu, 17 April 2013

PENGERTIAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM
al-Baidhawi mengatakan bahwa pada dasarnya al-rabb (dalam bahasa Indonesia berarti mendidik) yang bermakna tarbiyah (pendidikan), selengkapnya berarti menyampaikan sesuatu hingga mencapai kesempurnaan, sementara rabb yang mensifati Allah menunjukkan arti yang lebih khusus yaitu sangat atau paling.
al-Ashfahani mengatakan bahwa al-rabb berarti tarbiyah menunjuk kepada arti menumbuhkan prilaku secara bertahap hingga mencapai batasan kesempurnaan.
Yusuf al-Qardhawi memberi pengertian pendidikan Islam sebagai Pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya.
Mustafa al-Gulayaini bahwa pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasehat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu kemampuan meresap dalam jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.
Endang Syaifuddin Anshori memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh obyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi dan lain-lain) dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu diserta evaluasi sesuai dengan ajaran Islam.
Ahmad D. Marimba mendefenisikan pendidikan Islam dengan bimbingan jasmani-rohani, berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.7
Hasan Langgulung memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
Naquib al-Attas bahwa pendidikan Islam adalah upaya yang dilakukan pendidikan terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian.
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT PARA ULAMA
1.      Menurut Muhammad ‘Athijah Al-Abrasy
Menurut beliau jiwa pendidikan adalah budi pekerti, pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan bahwa Akhlak dan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam.
 Mencapai suatu Akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Para ahli pendidikan Islam telah sepakat bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah hanya memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi maksudnya ialah mendidik Akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa Fadhilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya Ikhlas dan Jujur.
Maka tujuan pokok dan utama dari pendidikan Islam adalah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa. Semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran Akhlak keagamaan, karena akhlak keagamaan adalah akhlak yang tertinggi, sedangkan Akhlak yang mulia itu adalah tiang dari pendidikan Islam.
2.      Menurut Al-Ghazali
Menurut beliau tujuan dari pendidikan adalah mendekatkan diri kepada Allah, bukan pangkat dan bermegah-megah, dan hendaklah seorang pelajar itu belajar bukan untuk menipu orang-orang bodoh atau bermegah-megahan. Jadi pendidikan itu tidak keluar dari pendidikan Akhlak.
3.      Menurut Hadji Khalifah.
Menurut beliau tujuan dari belajar bukanlah mencari Rizki di dunia ini, tetapi maksudnya adalah untuk sampai kepada hakikat, memperkuat Akhlak, dangan arti mencapai ilmu yang sebenarnya dan Akhlak yang sempurna. Beliau berkata ilmu adalah suatu yang paling lezat dan paling mulia.
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang paling ideal, di mana ilmu di ajarkan karena ia mengandung kelezatan-kelezatan rohaniah, untuk sampai kepada hakikat ilmiah dan akhlak yang terpuji.
            (Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, 15-18, Prof. Dr. Mohd.’Athijah Al-Abrasy, 1970, Bulan Bintang, Jakarta )
4.      Menurut Abdullah Fatah Jalal
Menurut beliau, tujuan pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Ia mengatakan tujuan ini akan menghasilkan tujuan yang khusus, beliau mengatakan  bahwa tujuan itu adalah semua manusia harus menghambakan diri kepada Allah, yang di maksud denga menghambakan diri adalah beribadah kepada Allah.
  1. Menurut Muhammad Quthb.
Menurut beliau tujuan pendidikan lebih penting dari pada pendidikannya. Sarana pendidikan pasti berubah dari masa ke masa, dari generasi ke generasi bahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Akan tetapi tujuan pendidikan tidak berubah, yang dimaksud adalah tujuan yang umum, sedangkan tujuan yang khusus masih dapat berubah. Menurut Quthb tujuan umum pendidikan adalah manusia yang Taqwa, itulah manusia yang baik menurutnya.
  1. Menurut Al-Aynayni
Beliau membagi tujuan pendidikan Islam menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum ialah beribadah kepada Allah, maksudnya membentuk manusia yang beribadah kepada Allah. Selanjutnya ia mengatakan bahwa tujuan ini sifatnya tetap, berlaku di segala tempat, waktu, dan keadaan. Tujuan khusus pendidikan Islam di tetapkan berdasarkan keadaan tempat dengan mempertimbangkan keadaan Geografi, ekonomi, dan lain-lain yang ada di tempat itu.tujuan khusus ini dapat di rumuskan berdasarkan ijtihad para ahli di tempat itu.

DAFTAR PUSTAKA.
http://www.referensimakalah.com/2012/02/definisi-pendidikan-islam-menurut-para_2655.html
http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2012/05/tujuan-pendidikan-islam.html
Azyumardi Azra, Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1998).Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 1992). Abd. Rahman al-Nahlawi, al-Tabiyah al-Islamiyah Wa Asalibuha Fi al-Bait Wa al-Madrasah Wa al-Mujtama’, alih bahasa Shihabuddin dengan Judul; Pendidikan Islam di Rumah, di Sekolah dan di Masyarakat (Cet. II; Jakarta: Gema Insan Press, 1996). Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Bandung : Pustaka Setia, 1998). Yusuf al-Qardhawi, Tarbiyah al-Islam Wa Madrasah Hasan al-Banna, alih bahasa Bustani A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad : Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Banna, (Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang, 1980). Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Cet. I; Bandung: al-Ma’arif, 1980).
Daradjat, Zakiyah,1991 Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta.
Tafsir, Ahmad, 1991, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, PT REMAJA ROSDA KARYA, Bandung. 
Al-Abrasy, Mohd.’Athijah, 1970, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta. 
Net Aly, Hero, MA. 1999, Ilmu Pendidikan Islam, Logos, Jakarta). 
Marimba, Ahmad D., 1980, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam,Bandung, Al-Ma’arif 
Ali, Hamdani, 1986, Filsafat Ilmu Pendidikan, Kota Kembang, Jogjakarta. 

PERANAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Terdapat 6 peranan TIK dalam bidang pendidikan, antara lain :
1. TIK sebagai skill dan kompetensi
  • Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya  TIK bisa masuk ke semua lapisan masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.
2. TIK sebagai infratruktur pembelajaran
  • Tersedianya bahan ajar dalam format digital
  • The network is the school
  • belajar dimana saja dan kapan saja
3. TIK sebagai sumber bahan belajar
  • Ilmu berkembang dengan cepat
  • Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
  • Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
  • Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
  • Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama
4. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
  • Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
  • Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat penyerapan bahan ajar
  • Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri
  • Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
  • Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan proses pemberian fasilitas
5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran
  • Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
  • Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back office yang kuat
  • Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
  • Orang merupakan sumber daya yang bernilai
6. TIK sebagai sistem pendukung keputusan
  • Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
  • Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
  •  Profil institusi  pendidikan diketahui oleh pemerintah.

sumber :
 kuliah kapita selekta pendidikan ilmu komputer bersama Dr. Wawan Setiawan, M.Kom
http://whitewishes.wordpress.com/2010/02/23/peranan-tik-dalam-bidang-pendidikan/